Tanaman Kelapa (Cocos nucifera) adalah tanaman perkebunan yang banyak tersebar di wilayah tropis. Tanaman kelapa menjadi tanaman tropis yang telah lama dikenal oleh kalangan masyarakat Indonesia, hal ini terlihat dari penyebaran tanaman tersebut hampir diseluruh wilayah Nusantara. Tanaman kelapa sering disebut sebagai pohon kehidupan, karena semua bagian tanaman kelapa bermanfaat bagi kehidupan manusia. Produk tanaman kelapa, selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, juga sebagai sumber devisa negara melalui ekspor.
Namun beberapa tahun belakangan ini produktivitas kelapa petani menurun akibat berbagai hal, salah satu kendala yang dihadapi petani kelapa di Desa Bangunrejo adalah adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) terutama hama kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) yang menjadi hama utama tanaman kelapa. Kumbang merusak pelepah daun yang belum terbuka dan dapat menyebabkan pelepah patah. Kerusakan pada tanaman baru terlihat jelas setelah daun membuka 1−2 bulan kemudian, berupa guntingan segitiga seperti huruf “V”. Gejala ini merupakan ciri khas serangan kumbang Oryctes rhinoceros.
Pada hari Kamis Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang menggandeng Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (BPTPHP) Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah bersama Kelompok Tani Jaya Desa Bangunrejo Kecamatan Pamotan, melakukan gerakan pengendalian (gerdal) OPT Kelapa dengan pengaplikasian agensia hayati jamur Metarhizium anisopliae guna menekan penyebaran serangan kumbang tanduk. Hadir dalam acara gerdal OPT tersebut, yaitu petugas dari Distanbun Provinsi Jawa Tengah. Tanaman Tahunan bidang perkebunan Dinpertan berserta staf, koordinator P3K Kecamatan Pamotan dan PPL Desa Jamus, serta anggota gapoktan Tani Jaya Desa Bangunrejo.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hama ini banyak menyerang di lapangan seperti melimpahnya bahan organik di areal kebun kelapa seperti bekas-bekas potongan batang kelapa dan pelepah-pelepah kelapa yang terlihat menumpuk. Hal ini terbukti pada saat melakukan gerdal pembongkaran terhadap sarang-sarang hama ini, ditemukan beberapa larva. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penurunan produktivitas kelapa di Desa Jamus. Tidak mengherankan jika serangan hama ini ditemukan sepanjang tahun pada pertanaman kelapa.